Rabu, 03 November 2010





SUMPAH PALAPA

Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan/sumpah yang dikemukakan oleh Gajah Mada pada upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit, tahun 1258 Saka (1336 M).

Sumpah Palapa ini ditemukan pada teks Jawa Pertengahan Pararaton, yang berbunyi :

Sira Gajah Madapatih Amangkubumi tan ayu amuktia palapa, sira Gajah Mada: “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”.

Arti nama-nama tempat :

Gurun = Nusa Penida
Seran = Seram
Tanjung Pura = Kerajaan Tanjungpura
Ketapang = Kalimantan Barat
Bali = Bali
Haru = Sumatra Utara (ada kemungkinan merujuk kepada Karo)
Pahang = Pahang di Semenanjung Melayu
Dompo = Sebuah daerah di pulau Sumbawa
Sunda = Kerajaan Sunda
Palembang = Palembang atau Sri Wijaya
Tumasik = Singapura

Terjemahannya :

Beliu Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Beliu Gajah Mada, “Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa”.

Dari isi naskah ini dapat diketahui bahwa pada masa diangkatnya Gajah Mada, sebagian wilayah Nusantara yang disebutkan pada sumpahnya belum dikuasai Majapahit.



SUMPAH PEMUDA

Sumpah Pemuda, Merupakan sumpah setia rumusan Kerapatan Pemuda-Pemudi atau dikenal dengan Kongres Pemuda II, dibacakan pada 28 Oktober 1928. Tanggal ini kemudian diperingati sebgai “Hari Sumpah Pemuda”.

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr Sunario, Sebagai utusan kepaduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan oleh Moehammad Yamin.

Isi Sumpah Pemuda 1928 :

Pertama. Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Satu, Tanah Indonesia.

Kedua. Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia.

Ketiga. Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjungjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda ini diperuntukan untuk putra dan putrid bangsa , walaupun berbeda kebudayaan, bahasa dsb. Tapi dengan adanya Sumpah Pemuda ini kita dapat lebih menjaga, memperkuat Persatuan dan Kesatuan di Negara Indonesia.

Kita hendaknya ingat Sumpah Palapa yang dikumandangkan Mahapatih Gajah Mada dan Sumpah Pemuda 1928. Harus tetap berdiri kokoh sampai kapanpun jangan sampai dikhianati. Jayalah Negaraku, Jayalah Negeriku, Jayalah Indonesia, Jayalah Negara Kesatuan.

www.google.com

www.sejarahperingatan.co.id

www.sumpahpemuda.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar