Kamis, 10 November 2011

METODE RISET BAB I,II,III,IV,V

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan.Pepsodent merupakan pasta gigi yang hingga saat ini mampu menjadi pemimpin pasar, ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat. Dewasa ini semakin banyak perusahaan yang memasuki pasar pasta gigi di Indonesia. Ada beberapa produk pasta gigi yang terbilang masih baru dan mencoba bersaing di pasar pasta gigi.maka penulis menjelaskan tentang “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN TERHADAP PASTA GIGI PEPSODENT”

Tjiptono (1997:24) menyatakan bahwa terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat diantara :

1. Hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis;

2. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya kesetiaan pelanggan, serta terbentuknya rekomendasi dari mulut ke mulut yang dapat menguntungkan bagi perusahaan, yaitu mengurangi biaya pemasaran.

Daftar Produk Pepsodent

  • Pepsodent White Pencegah Gigi Berlubang
  • Pepsodent Whitening
  • Pepsodent Sensitive
  • Pepsodent Herbal
  • Pepsodent Complete 12
  • Pepsodent Complete + Gum Care
  • Pepsodent Gigi Susu Strawberry
  • Pepsodent Gigi Susu Orange
  • Pepsodent Complete 8
  • Pepsodent Center Fresh
  • Pepsodent Anak Dora dan Diego, Pagi dan Malam
  • Pepsodent Mouth Wash
  • Pepsodent White Now
  • Pepsodent Sensitive Expert
  • Pepsodent Tooth Brush: Smart Clean, Family, Fighter, Easy Clean, Extra, Double Care, Torsion, Whitening(http://en.wikipedia.org/wiki/Pepsodent)

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah kualitas berpengaruh terhadap pasta gigi Pepsodent?

2. Apakah kesadaran merek berpengaruh terhadap kepuasan pasta gigi Pepsodent?

3. Apakah asosiasi merek berpengaruh terhadap kepuasan pasta gigi Pepsodent?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini pada dasarnya mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui persepsi kualitas berpengaruh terhadap kepuasan pembelian pasta gigi Pepsodent?

2. Untuk mengetahui merek berpengaruh terhadap kepuasan terhadap pembelian pasta gigi Pepsodent?

3. Untuk mengetahui asosiasi merek berpengaruh terhadap kepuasan pembelian pasta gigi Pepsodent?

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Alternatif Informasi

Dari informasi yang didapat, selanjutnya dilakukan seleksi atas alternatif- alternatif yang tersedia yang merupakan tahap evaluasi informasi. Dibelinya merek produk tertentu bukan berarti mengakhiri proses evaluasi, sebab selanjutnya pembeli atau konsumen akan memasuki tahap evaluasi pasca pembelian. Arti penting tahapan tersebut adalah menentukan apakah konsumen merasa sudah puas, belum puas, atau tidak puas dengan keputusan pembelian produk yang telah dilakukanya. Jika konsumen merasa puas, maka konsumen akan melakukan pembelian ulang di masa yang akan datang.

Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Engel, dkk, 1994).

Proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh konsumen akan melalui beberapa tahap, antara lain sebagai berikut (Kotler, 1996) :

1. Tahap pengenalan masalah

Kebutuhan dapat berasal dari dalam pembeli dan dari lingkungan luar. apa yang menyebabkan semua masalah itu muncul, dan bagaimana kebutuhan atau masalah itu dapat menyebabkan seseorang akan mencari produk tersebut.

2. Tahap pencarian informasi

Konsumen dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber, seperti sumber pribadi, sumber niaga, sumber umum, dan sumber pengalaman.

3. Tahap penilaian alternatif

Dalam tahap ini konsumen diharuskan menentukan satu pilihan di antara berbagai macam pilihan merek yang ada di pasar.

2.1.1 Kesadaran Merek (Brand Awareness)

Menurut David A. Aeker (dalam Humdiana, 2005), kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori tertentu. Kesadaran merek dalam mempengaruhi ekuitas sebuah merek terhadap keputusan pembelian konsumen dapat mengacu pada indikator sebagai berikut :

a. Kemampuan pelanggan mengenali logo merek

b. Kemampuan pelanggan mengingat model varian

c. Kemampuan pelanggan menginggat salah satu iklan

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Semakin tinggi tingkat kesadaran merek (Brand Awareness), maka semakin tinggi keputusan/kepuasan terhadap pembelian konsumen.

2.1.2 Asosiasi Merek (Brand Association)

Asosiasi merek (Brand Association) adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan (memory) mengenai sebuah merek (Aeker dalam Humdiana, 2005). Asosiasi merek dapat memberikan nilai bagi suatu merek dari sisi perusahaan maupun dari sisi konsumen, berikut adalah berbagai fungsi dari asosiasi tersebut (Durianto, dkk, 2004) :

a. Membantu proses penyusunan informasi; b. Membedakan merek dengan merek lain; c. Alasan pembelian;

d. Menciptakan sikap perasaan positif karena pengalaman ketika menggunakan produk;

e. Landasan perusahaan untuk melakukan perluasan merek.


Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut :

H2 : Semakin tinggi tingkat asosiasi merek (Brand Association), maka semakin tinggi keputusan/kepuasan terhadap pembelian konsumen.


2.1.3 Persepsi Kualitas (Perceived Quality)

Menurut David A. Aeker (dalam Humdiana, 2005) persepsi kualitas merupakan persepsi pelanggan atas atribut yang dianggap penting bagi dirinya. Dimensi kualitas suatu merek apat diukur berdasarkan aspek diantara lain :

a. Nilai produk yang lebih inovatif

b. Publisitas yang menggambarkan produk pada konsumen

c. Kredibilitas perusahaan

Persepsi kualitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas suatu merek produk. Persepsi kualitas ini akan membentuk persepsi kualitas secara keseluruhan terhadap suatu produk dibenak konsumen. Persepsi kualitas keseluruhan dari suatu produk dapat menentukan nilai dari produk atau jasa tersebut dan berpengaruh secara langsung kepada keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap merek (Durianto, dkk 2004).


Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut :

H3 : Semakin tingkat persepsi kualitas suatu merek (Perceived Quality), maka semakin tinggi keputusan/kepuasan terhadap pembelian konsumen.

2.2 Penelitian Terdahulu

1. Angga Bagus Andriyanto pada tahun 2009 melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh Brand Awareness, Perceived Quality, dan Brand Association terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk GT Man (studi pada mahasiswa Reguler I Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang). Variabel independen yang digunakan adalah hanya terdiri dari 3 elemen ekuitas merek, yaitu kesadaran merek (Brand Awareness), persepsi kualitas (Perceived Quality), dan asosiasi merek (Brand Association), sedangkan variabel independennya adalah analisis linier berganda dan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa ketiga variabel independen yang diteliti terbukti secara signifikan mempengaruhi variabel dependen keputusan pembelian.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variable yang menjadi pusat perhatian penelitian (Ferdinand, 2006). Variabel dependen, yaitu variable yang nilainya dipengaruhi oleh variable independent. variable dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian konsumen (Y).


2. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006). Variabel independent dalam penelitian ini terdiri atas :

a. Kesadaran merek /Brand Awareness (X1)

b. Persepsi kualitas /Perceived Quality (X2)

c. Asosiasi merek /Brand Association (X3)


3.1 Jenis dan Sumber Data

3.1.1 Data Sekunder

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui pihak lain, atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip yang dipublikasikan atau tidak. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi kepustakaan, jurnal, literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan, dan informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melalui sistem On-line (Internet).

3.1.2 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data primer, yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, data ini diperoleh dengan cara melakukan wawancara atau menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa 3EA01 Universitas Gunadarma. Pada penelitian ini data primer meliputi data hasil penyebaran kuesioner kepada mahasiswa 3EA01 Universitas Gunadarma.

3.2 Sampel dan Populasi

Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Gunadarma. Dan sampel yang dipilh adalah 5 orang Mahasiswa Universitas Gunadarma yang berdomisili di Jakarta dan 10 orang Mahasiswi Universitas Gundarma yang berdomisili di Depok.

3.3 Tahapan Penelitian

Pada Penelitian ini, penulis melakukan beberapa tahapan penelitian, yaitu sebagai berikut:

· Studi Pendahuluan

· Perumusan Masalah

· Pengumpulan dan Pengolahan Data

· Analisis Data

· Kesimpulan

· Saran

3.4 Metode Analisis

Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah regresi berganda dengan menggunakan tingkat signifikan = 5%. Peneliti memilih alat analisis ini karena selain mengukur kekuatan hubungan antara 2 variabel atau lebih, regresi berganda juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen.

Model penelitian ini dapat dijelaskan dengan model linier sebagai berikut : Y = a + bl X1 + b2X2 + b3X3 + e dimana :

Y =Keputusan/kepuasan pembelian pasta gigi PEPSODENT

a =Konstanta

X1 =Kesadaran Merek (Brand Awareness)

X2 =Asosiasi Merek (Brand Association)

X3 =Persepsi Kualitas (Perceived Quality

b1, b2, b3 =Besaran koefisien dari masing-masing variabel

e =Error

3.1.2 Uji t

Untuk melihat pengaruh variabel indepen (x) terhadap variabel keputusan/kepuasan pembelian pasta gigi PEPSODENT (Y), maka dalam hal ini peneliti menggunakan uji t dari ketiga variabel. Sedangkan bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

Ho : b1 > 0

Artinya, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel periklanan (X) terhadap variable keputusan/kepuasan pembelian pasta gigi PEPSODENT (Y). Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kesalahan sebesar 5%:

- Ho diterima apabila thitung < ttabel

- H1 diterima apabila thitung > ttabel

- H2 diterima apabila thitung > ttabel

- H3 diterima apabila thitung > ttabel

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah konsumen produk pasta gigi Pepsodent. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan metode kuesioner dengan pemilihan sampel dan Populasi. Dalam hal ini peneliti terlebih dahulu menentukan jumlah sampel yang akan diikutsertakan dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 10 orang.

4.2 Domisili Responden

Menurut domisilinya, dari 10 orang mahasiswa 3EA01 Universitas Gunadarma dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Tabel 4.2

Domisili

Jumlah

Persentase

Jakarta

Depok

5

10

5%

10%

Jumlah

15

15%

Berdasarkan table 4.2 diperoleh data bahwa jumlah responden terbanyak adalah dari mahasiwa 3EA01 yang berasal di Depok, yaitu sebanyak 10 orang atau 10%% dari jumlah responden.

4.3 Hasil Analisis

Distribusi Jawaban Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 10 orang mahasisaw 3EA01 Universitas Gunadarma melalui penyebaran kuesioner, maka beberapa jawaban deskriptif responden dapat dilihat dalam distribusi amatan. Selanjutnya penyajian jawaban dari masing- masing item kuesioner akan disajikan dalam bentuk skala indeks.

Untuk mendapatkan kategori hasil jawaban responden dapat digunakan kriteria indeks jawaban sebagai berikut :

Skor minimum = 1

Skor maksimum = 5

5 – 1

Rentang kategori = = 0,8

5

Dengan demikian kategori indeks skor jawaban adalah sebagai berikut :

1,0 – 1,8 = Sangat rendah

1,81 – 2,6 = Rendah

2,61 – 3,4 = Sedang

3,41 – 4,2 = Tinggi

4,21 – 5,0 = Sangat tinggi

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Banyaknya merek-merek baru dalam kategori produk pasta gigi yang sudah menjadi salah satu kebutuhan primer yang sangat dibutuhkan masyarakat. Secara khusus, penelitian ini mengupas kategori produk pasta gigi Pepsodent, di mana dalam kategori ini pasta gigi Pepsodent yang menjadi (brand)

Merek yang di analisis dalam penelitian ini terdiri dari kesadaran merek (Brand Awareness), asosiasi merek (Brand Association)dan persepsi kualitas.

Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, berikut adalah beberapa saran sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan :

1. Pepsodent perlu meningkatkan kesadaran merek yang menjadi salah satu faktor penting yang berpengaruh secara langsung terhadap ekuitas merek. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran konsumen terhadap pasta gigi Pepsodent merupakan prioritas perusahaan untuk membangun ekuitas merek yang kuat.